MEDIA MATA BIND KARAWANG -- Insan pers dari berbagai media kembali menggelar aksi unjuk rasa, kali ini yang disambangi Kantor DLHK Kabupaten Karawang, Senin (4/10).
Unjuk rasa para insan pers yang dilakukan secara damai dan dibawah pengawalan personil Polres dan Polsek Karawang Kota, berlangsung kondusif. Para insan pers Karawang juga membentangkan poster-poster yang telah dibawanya, bertuliskan "Alergi Kepada Wartawan, Ganti Kadis DLHK Karawang", juga "Kalau Mau Pensiun, Tak Perlu Menunggu 2027".
Akhirnya pihak DLHK Karawang bersedia untuk melakukan audensi dengan perwakilan pengunjuk rasa. Perwakilan dari insan pers di wakili oleh Latifudin Manaf, Endang Nupo, Deden S, Jajat Sudrajat, dan Supriadi.
Sedangkan perwakilan dari DLHK di wakili oleh Sekretaris DLHK Karawang, Rosmaladewi, serta dihadiri oleh Kapolsek Karawang Kota Kompol Suparno, dan perwakilan dari Intelkam Polres Karawang.
Rosmaladewi, mengungkapkan permintaan maafnya atas terjadinya miscommunication antara pihak insan Pers Delik.co.id dengan Kadis DLHK Karawang, Wawan Setiawan.
" Kami atas nama Dinas DLHK Kabupaten Karawang, menghaturkan permintaan maaf atas adanya kejadian yang terjadi antara insan pers dengan pak Wawan sebagai Kadis DLHK Karawang" Ungkap Rosmaladewi.
Lebih lanjut Rosmaladewi juga menjelaskan atas ketidakhadiran Kadis DLHK Karawang, Wawan Setiawan dalam acara audensi ini. Dikarenakan kesibukan Kadis DLHK sedang menghadiri kunjungan Wakil Gubernur Jawa Barat di Jatisari.
"Pak Wawan tidak dapat hadir bersama kita, karena beliau sedang menghadiri kunjungan Wakil Gubernur Jawa Barat di Jatisari. Namun, apapun hasil dari acara ini, akan segera saya sampaikan kepada beliau" ujarnya.
Di waktu yang sama, Ketua Serikat Tani Karawang, Deden Sopyan sangat menyayangkan dengan adanya polemik antara Kadis DLHK Karawang dengan Insan Pers.
Menurutnya, hal ini menunjukkan situasi yang ekstrim, atas kesulitan informasi yang didapat oleh para awak media, dan semakin menyakini bahwa rezim yang berkuasa saat ini sangat anti kritik dan kurang terbuka, untuk akses informasi yang bersifat publik.
"Pantas saja Karawang masuk kategori 5 daerah dengan status kemiskinan ekstrim. Mungkin saja salah satunya adalah miskin informasi terhadap media, apalgi terhadap masyarakat" ungkap Deden.
Deden mengapresiasi setinggi-tingginya kepada kawan-kawan media untuk untuk terus berjuang Di garda terdepan menggali dan menginformasikan situasi daerah kepada masyarakat umum.
"Kami sangat mengapresiasi langkah yang sedang dilakukan oleh rekan-rekan pers di Karawang ini" pungkasnya. (Red)
Posting Komentar
MEDIA MATA BIND