MEDIA MATA BIND BOLTIM -- Sulawesi utara Menjamurnya PETI di dataran BMR Khususnya Wliyah Boltim,desa Buyandi,Molobok di prediksi 15 Tahun kedepan akan hilang terseret Longsor dan Banjir Bandang,akibat dampak dari limbah material PETI,yang tanpa mengantongi ijin,sedang beraktivitas di Bukit Talugon wilayah Desa Lanut,sebab aktivitas dan kegiatan pertambangan tersebut adalah ilegal,yang hanya bertujuan untuk kepentingan pribadi.terkesan pula ada pembiaran dari Pemerintah dan APH wilayah Boltim.05/11/21
Dari hasil investigasi Tim Media,dari bawah kaki bukit talugon tepatnya didesa pemukiman Buyandi,Molobok, Tim media melanjutkan investigasi perjalananan kebukit Talugon, dengan beberapa perwakilan Nara sumber masyarakat, melintasi area perkebunan,menuju puncak bukit Talugon,Jumat(05/11)Terlihat jelas beberapa Alat berat excavator sedang beraktivitas,sedang memporak porandakan perbukitan Talugon bahkan sampai ke Hilir bantaran sungai Talugon.
Dijelaskan oleh sumber jelas dari Masyarakat Buyandi"Memang jelas aktivitas di bukit talugon,sudah berlangsung sejak tahun 2010,sampai sekarang tidak ada perhatian dari pemerintah,ataupun APH diboltim"Kami yang mempunyai perkebunan yang tinggal di desa buyandi dan Molobok,tepat berada dibawah kaki bukit talugon semakin merasa terancam,dengan adanya aktivitas puluhan alat berat yang beraktivitas terus menerus,Kami akan bekerja sama dengan LSM nantinya, untuk mendesak agar Pemerintah dan APH dapat bertindak tegas menghentikan Akivitas para cukong Mafia tambang ilegal,Tegas sumber kepada Tim Media.
"Terlihat sangat jelas aktivitas beberapa alat berat Excavator sedang menari nari dalam ativitas pembuatan Bak siraman dilokasi bukit Talugon.beberapa Bak siraman material pengolahan Emas yang berukuran besar Dan sedang dibuat di lokasi tersebut,"kalau yang lokasi sebelah kanan ini Bak terpal hijau di duga" milik dari Anggota polisi yang Di sebut sumber namaNya Bapak"Mose kemarin Alat beratnya sudah di turunkan,sedangkan yang disebelah sini sambil menunjukan telunjuknya kepada Tim itu milik dari Cukong"Ungke,sapaan hari harinya Ucap sumber."Lanjutnya Dahulu kami melakukan aktivitas menambang dengan cara Manual,oknum polisi tersebut mengusir kami,setelah kami terusir mereka masuk dengan menggunakan alat berat excavator,'Lihatlah kami para penambang Manual yang hanya bergantung hidup dalam situasi pandemi covit19,dengan Apakah kami bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga kami.?sekiranya dalam hal ini melalui Tim media yang ada,dapat menyampaikan aspirasi kami lewat pemberitaan bapak,sekiranya Bapak kapolda sulawesi utara,Kapolri,bahkan Bapak presiden joko widodo dapat memperhatikan Kami rakyat kecil yang ada di wilayah Bolaang mongondow Timur,khusus daerah BMR sulawesi utara,sampai saat ini memperjuangkan hidup,selalu mendapat diskriminasi dan semakin sulit untuk mencari peluang usaha demi anak cucu kami,"ucap sumber dengan penuh harap.
(Maurits)
Posting Komentar
MEDIA MATA BIND