Work From Home bukan kendala sebagai ASN di lingkungan Kesyahbandaran kelas 1 Utama Tanjung Priok Jakarta


MEDIA MATA BIND JAKARTA -- Kepala Kantor Syahbandar Pelabuhan Kelas 1 Utama Tanjung Priok, Jakarta, Andi  Hartono mengatakan tidak membedakan pelayanan meski pemerintah masih menerapkan 'Work From Home' (WFH) juga penerapan PPKM. 

Menurutnya,Andi KSU tetap memberi kebijakan pada anggotanya untuk bisa melakukan tugas pelayanan semaksimal mungkin di wilayah  pelabuhan  meskipun  masih ada sebagian pegawainya yang WFH. 

"Itu bukan kendala. Pimpinan tidak pernah menginstruksikan jika pegawainya  kurang di kantor maka pelayanan terbatas?Oh tidak, kita full time, pelayanan tetap berjalan walau perberlakuan WFH" kata Andi, ditemui insan pers di KSU Tanjung Priok, Rabu 1 Desember 2021. 

Tentu dengan mengemban tanggung jawab sebagi Kepala KeSyahbandaran, Andi perlu melaksanakan program-program apa saja yang  sudah di intruksikan oleh Menhub.

Ia mengatakan tetap melanjutkan program dan perlu menguatkan  program lain guna peningkatan pelayanan jasa  di pelabuhan Tanjung Priok  ini. 

"Saya tetap meneruskan program sebelumnya dan ada program penguatan lain yang kita harus tingkatkan pelayanannya yaitu pada pengguna jasa," tutur Andi Hartono.  

Lantas, beberapa langkah yang  diterapkan dalam peningkatan pelayanan dimaksud adalah sinergitas pegawai dengan  stakeholder. Stakeholder diantaranya pihak yang berkepentingan dan para mitra, seperti pihak kepolisian dan beberapa lainnya. 

"Karena ada dua PT di sini maka kita harus bersinergi, saling mendukung, karena kegiatannya utamanya  itu bagaimana pelayanan yang ada di Tanjung Priok itu berjalan dengan lancar," sebutnya. "Perintah pimpinan jelas, tidak boleh ada kegiatan yang  terhambat di masa pandemi." 

*Penguatan IT tahun 2022*

Tahun 2021 sebentar lagi akan berakhir. Terhadap hal ini, Andi Hartono menekankan pada tahun 2022 mendatang, Kesyahbandaran Utama Kelas 1 Tanjung Priok perlu  penguatan IT. Sebab, pelayanan dalam satu aplikasi lebih membantu dan memudahkan.

"Terasa sekali jika pandemi ini sangat berguna pelayanan tidak tatap muka, yang dapat dilakukan secara Daring ( Online ) Di lantai bawah (ruangan) ada pelayanan secara online, buku pelaut contohnya, dan ada program '2 in 1'. Setiap Jumat kita kerja sama dengan kantor imigrasi, dimana mereka bisa dapat pasport," bebernya. 

"Tentu kita menjadi semakin baik dengan transparansi, akuntabel dan lebih baik dalam bisa menjaga integritas." 

Target tahun 2022 mendatang, Andi menekankan aplikasi Single TID semakin disempurnakan. Agar menghindari penumpukan truk yang membuat macet saat keluar masuk  terminal petikemas. 

"Dengan Single TID itu akan diketahui truk jalannya kapan, dan itu jadi jelas. Terus identitas truk dan pengemudi juga terbaca," jelas Andi. "Prinsipnya  seperti Gojeklah, akan memudahkan, namun memang pengusaha truk belum semua mendaftarkan di sistem yang sudah dibangun oleh pelindo saat ini 

Riyan

Post a Comment

MEDIA MATA BIND

أحدث أقدم