Perwakilan Sopir Truk,Pik Up dan Nelayan Sampaikan keluhkan kepada Front Perjuangan Rakyat Ketapang" lawan mafia BBM


 MEDIA MATA BIND Ketapang,- Kalimantan Barat. Kamis tgl 28.juli 2022 Perwakilan Sopir Truk, Pik Up dan Nelayan Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat pada malam hari sekitar pukul 20:00 hari Rabu 27 Juli 2022 datang untuk kesekian kalinya berkoordinasi kepada Front Perjuangan Rakyat Ketapang dikediaman Isa Anshari di jalan Merak Gg.Hj.Halijah menyampaikan keluhan susahnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak(BBM) Jenis Solar, karena disetiap SPBU yang ada di kabupaten Ketapang hanya mengutamakan pengisian Drum saja dengan dalil rekomendasi terang UD salah satu supir truk, Rs salah satu sopir lain nya menambahkan kita di jatahi hanya Rp.100.000(Seratus Ribu Rupiah) sampai Rp.150.000(Seratu lima puluh Ribu rupiah) per mobil Truk dan Pik Up, itu pun kita ngantri sangat lama dan kadang-kadang malah kita gak kebagian minyak solar, dengan jatah segitu kadang kendaraan kita kalau ada angkutan keluar kota dengan terpaksa harus membeli minya solar di kios-pinggir jalan dengan harga yang tinggi padahal itu minyak subsidi.

Lain halnya perwakilan nelayan ON menerengkan bahwa sekarang sangat sulit mendapatkan Bahan Bakar Minyak(BBM) jenis Solar di SPBUN sukabangun dalam  apa lagi nelayan baru, kita tidak dikasi minyak solar, kita beberapa saat ini jarang melaut karna BBM jenis solar sulit dan harga tinggi, kalau kita beli di kios-kios (agen/penumpung)  itu sangat mahal per ken 18-20 liter Rp.180.000 sampai Rp.190.000. kita kemaren di perkirakan bulan juni 2022 saat  ada pengecekan dari pihak polda kalbar datang, kita sempat di suruh mengambil BBM jenis Solar di SPBUN Sukabungun dalam menggunakan motor air di jatahi 2 ken dan itu hanya beberapa hari saja ucap nya ON. dampak dari itu ekonomi kita menjadi susah untuk kehidupan sehari-hari. kami perwakilan Sopir Truk, Pik Up dan Nelayan mempertanyaan Bahan Bakar Minyak(BBM) jenis Solar Bersubsidi ini untuk siapa???...


Isa anshari Selaku Pront Perjuangan Rakyat Ketapang(FPRK) Geram mendengar hal tersebut, ini suatu hal yang sangat buruk yang di lakukan para pengelola SPBU yang ada di kabupaten ketapang, kuat dugaan ini ada permaian atau campur tangan para mafia-mafia Minyak Subsidi yang ada di kabupaten ketapang, dengan mengutamakan keuntungan pribadi mereka tanpa memikirkan masyarakat kecil. 

dampak dari sulit atau mahalnya BBM jenis Solar tersebut sehingga naiknya  harga barang-barang sembako, bahan material bangunan dan lain-lainnya, nah ini yang merasakan masyarakat seluruh kabupaten ketapang, sementara yang merasakan untungnya adalah para mafia-mafia Minyak tersebut tanpa tersetuh hukum. kita lihat  bahwasanya Pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Ketapang santai-santai saja, maklum meraka ada gaji dari negara, sementara masyarakat kecil menjerit. jika ini berkelanjutan maka kita akan melakukan aksi demo untuk mengingatkan pemerintan daerah , DPRD  dan instansi terkait agar bangun dari tidurnya jelasnya Isa Anshari.

Supriadi LSM TINDAK Indonesia menduga Bahan Bakar Minyak(BBM)jenis Solar bersubsidi banyak di larikan ke Pertambangan Emas Tanpa Ijin(PETI)  oleh para mafia-mafia BBM, sesuai penjelasan salah satu sumber haji mat poteng beberapa waktu lalu, karena sangat banyak pertambang emas tanpa ijin(PETI) di kabupaten Ketapang, menggunakan mesin diasel sejenis Dom peng dan mesin mobil(Puso) bahkan meraka menggukan alat berat seperti excavator. 

Sangat di sayangkan dari hasil penangkapan sampai putusan pengadilah bahwa para pelaku Pertambangan Emas Tanpa Ijin(PETI) dinilai hukaman kurang maksimal dan alat berat berupa Excavator yang membantu perbuatan Tindak Pidana di kembalikan bukan nya di sita oleh negara. Sementara masih ada cokong AHIN penapung hasil Pertambangan emas tanpa ijin(PETI),  dan zircon masih bebas beraktipitas pungkas nya Supriadi LSM TINDAK Indonesia.
penulis.

supli.

Post a Comment

MEDIA MATA BIND

Lebih baru Lebih lama