MEDIA MATA BIND KOTA BEKASI,- Karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berinisial DE (28) tersangka teroris, disebut menggelang dana menggunakan apikasi telegram.
Seperti dikatakan juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Konbes Aswin Siregar saat jumpa pers di Mabes Polri, Selasa (15/8) kepada wartawan mengatakan, DE memilii satu akun di Telegram yang digunakan untuk menggalang dana.
Hanya saja Aswin belum merinci besaran daa serta aliran hasil penggalangan dana tersebut. Karena katanya penyidik masih mendaami perihal penggalangan dana yang dilakukan tersangka.
Aswin menjelaskan, DE memiliki aun jualan online berkamuflase menjual die-cast atau mainan replica.
"Yang bersangkutan kita amankan setelah mem-profiling. DE juga memiliki akun marketplace di salah satu akun penjualan online yang dikamuflase DE untuk berjualan die-cast mainan militer,” kata Aswin.
DE menjual mainan antara lain perlengkapan dan senjata-senjata mainan. Seperti perlengkapan ada gear, ada baju, ada perlengkapan taktikal, termasuk senjata ini.
Pihaknya telah bicara dengan penyidik dan menyimpulkan, akun itu sebagai sarana untuk mencari uang juga, dan menyamarkan aktivitasnya dengan barang-barang tersebut.
Kendati begitu, dia mengatakan pihaknya pun masih mendalami soal marketplace milik DE.
Sementara itu, EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji menghargai proses hukum dan mendukung upaya memberantas terorisme yang dilakukan Densus 88 Antiteror Polri.
Bahkan katanya, KAI dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga bekerja sama sejak 2018 tentang Sinergisitas Pencegahan Paham Radikal Terorisme.
KAI kata Agus tidak menoleransi tindakan yang bertentangan dengan hukum, terlebih kasus terorisme. Manajemen KAI akan menindak secara tegas karyawannya jika terbukti terlibat kasus terorisme
Riyan
Posting Komentar
MEDIA MATA BIND