MEDIA MATA BIND SUMENEP - Kegiatan Pembangunan pengaspalan jalan di Dusun Karang, Desa Mandala, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berbuah polemik di masyarakat, dan menjadi persoalan serius, sehingga mengundang banyak pertanyaan dari masyarakat luas maupun warga Desa setempat. Hal itu dikarenakan asal usul pengaspalan jalan diduga tidak jelas, baik sumber anggaran maupun pihak pelaksana pekerjaan. Senin (30/10/2023)
Arofiq, Aparatur Pemerintah Desa (Pemdes) Mandala, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep mengatakan, selain Pemdes Mandala tidak mengetahui asal usul pekerjaan pengaspalan jalan tersebut, beberapa warga Desa setempat, khususnya warga Dusun Karang, mengatakan tidak tahu secara pasti pekerjaan pengaspalan jalan itu dari mana asalnya, termasuk anggaran sebesar 80 juta rupiah lebih, serta adanya keterlibatan oknum anggota TNI, sebagaimana yang telah dipublikasikan di media online.
"Karena banyak masyarakat yang bertanya ingin tahu kejelasannya, sehingga kami (Pemdes Mandala) berinisiatif melacak ke warga, dan hasilnya warga kami khususnya di Dusun Karang itu, tidak tahu asal usul pekerjaan pengaspalan jalan itu. Begitu juga sumber dana yang diberitakan menghabiskan dana 80 juta rupiah lebih itu," ujar Arofiq.
Lanjut kata Arofiq, selaku bagian dari Pemdes Mandala Kecamatan Rubaru, akan menyikapi persoalan ini secara serius. Karena, disamping asal usul pekerjaan pengaspalan tidak jelas, dan dengan anggaran yang begitu besar, sehingga mengakibatkan kegaduhan di masyarakat, lebih-lebih sudah dipublikasikan di media.
"Jelas disitu ada dugaan kebohongan dan fitnah, serta dugaan pencemaran nama baik. Kami sudah simpan bukti tulisan di media itu, jelas disitu menuding Pemdes Mandala tidak melaksanakan tanggung jawab dan tugas Pemerintahan di Desa Mandala," tukas Arofiq.
Menurut Arofiq, tudingan mengarah ke fitnah yang dilakukan oleh salah satu warga Desa setempat berinisial R, terhadap Pemdes Mandala itu sangat tidak mendasar, dan secara menyakinkan menyampaikan kepada publik melalui pemberitaan media.
"Ada apa dengan orang ini (inisial R), dia itu secara terbuka dan sengaja serta meyakinkan, menyampaikan ke publik melalui tulisan media, bahwa kegiatan pengaspalan jalan itu hasil swadaya masyarakat. Namun, setelah saya tanyakan ke beberapa warga setempat (Warga Dusun Karang), mereka banyak yang tidak tahu asal usul kegiatan pengaspalan jalan itu, dan juga mereka tidak tahu terkait sumber dana 80 juta rupiah lebih yang digunakan untuk pengaspalan jalan itu," jelasnya.
Sementara itu, Arofiq sangat menyayangkan ada oknum anggota TNI (Koramil) setempat, yang mana turut serta dalam kegiatan pengaspalan jalan yang dikabarkan gotong royong dan swadaya masyarakat.
"Yang saya tahu mas, oknum anggota Koramil (TNI) yang tampak di gambar berita media itu bukan Banbinsa Desa Mandala, dia memang bertugas di Koramil, tapi dia bukan Babinsa Desa Mandala," ujar Arofiq dengan nada sedikit kesal saat ditanya kenapa ada oknum anggota TNI?.
Informasi yang berhasil dihimpun media ini, dari salah satu warga Dusun Karang, Desa Mandala Kecamatan Rubaru, yang mana ia enggan namanya disebut, kepada media ini mengatakan bahwa selaku warga Dusun Karang tidak pernah terlibat dalam kegiatan pengaspalan jalan di Dusun Karang tersebut.
"Tadhek cong, tadhek gotong royong warga, ben tadhek warga se nyombang otabena etarek sombengan. Jeriya enkok tak tao deri dimma proyek jiah. Taona enkok bede betoh etompok, laju temmona easpal. Enkok taktao roknorok ka lalakon jelen jiah (Tidak ada mas, tidak ada gotong royong warga, dan tidak ada warga yang nyumbang ataupun yang ditarik sumbangan. Setahu saya ada batu ditumpuk dan ada pengaspalan jalan disitu. Saya tidak pernah ikut serta urusan pekerjaan pengaspalan jalan itu," jelas salah satu warga Dusun setempat menggunakan langgam bahasa Sumenep Madura.
Sementara, sampai berita media ini dipublis, pihak inisial R belum bisa dikonfirmasi, dan akan dikonfirmasi selanjutnya.
(Ong)
Posting Komentar
MEDIA MATA BIND