MEDIA MATA BIND PURWOREJO,- Ramainya pemberitaan di televisi dan beberapa media online terkait adanya ratusan Pejuang Wadas Nyatakan Dukungan untuk Prabowo Gibran di Pilpres 2024 yang dilaksanakan pada Selasa 05 Desember 2023 bertempat di Warung Sego Pecel Joglo STA Mbah Tri Jl. Kyai Wagen Keseneneng, Purworejo, Jawa Tengah adalah hoax.
Hal tersebut disampaikan oleh Erry Susilowati penjual Sego pecel Joglo STA mengatakan, bahwa kemarin itu yang datang pada acara Deklarasi Prabowo-Gibran tidak ada orang dari Desa Wadas.
"Yang bikin acara itu kemarin dari Solo, untuk yang hadir tidak ada dari Desa Wadas setahu saya cuma orang sekitar sini (Keseneng) saja," singkat Erry sembari meladeni pembeli saat ditemui di warung STA Keseneng Purworejo, Kamis (07/12/2023).
Sementara itu, Nurkhamid salah satu warga Kelurahan Keseneng RT.03 RW.01 mengungkapkan, dirinya diminta tolong oleh Tri (Pemilik warung STA) untuk mencari massa di sekitar Kelurahan Keseneng.
"Saya cuma diminta tolong Bu Tri untuk mengajak orang sekitar sini untuk hadir acara deklarasi. Saya sendiri kemarin juga parkir untuk menata kendaraan," ungkapnya.
Nur menjelaskan, dirinya dalam acara tersebut bisa membawa sekitar 60 lebih warga sekitar Keseneng.
"Dikasih amplop berisi Rp50 ribu untuk dibagikan kepada setiap orang yang datang dan kemarin pas acara juga dikasih kaos Prabowo-Gibran," jelasnya.
Masih di lokasi sama, Tumiran warga RT.03 RW.01 Kelurahan Keseneng mengungkapkan, dalam acara deklarasi pejuang Wadas Jawa Tengah dukung Prabowo-Gibran dirinya merasa tertipu.
"Saya merasa tertipu karena undangannya cuma untuk deklarasi Prabowo-Gibran namun di lokasi berbeda ada embel-embel pejuang Wadas. Padahal saya bukan orang Wadas saya tengak tengok hampir kenal semua yang datang itu kebanyakan warga sekitar sini Keseneng. Saat acara hampir selesai baru temen saya dari Wadas datang satu orang itupun saya tidak tahu di undang sama siapa. Baru tadi malam saya tahu kalau temen saya Wadas itu datang diundang oleh Eko Seren," ungkap Tumiran di Warung STA Keseneng.
Lebih lanjut, Tumiran berharap kepada timses ataupun relawan kalau mau kampanye jangan mengadu domba masyarakat, kasihan rakyat.
"Saya kemarin juga merasa dirugikan karena disuruh praktek nyoblos terus diwawancarai padahal saya orang Keseneng bukan orang Wadas namun di baliho tulisannya pejuang Wadas," beber Tumiran.
'Jadi saat diwawancara oleh beberapa orang itu saya semacam didekte (diajari) tidak bisa menjawab sesuai hati nurani," imbuhnya.
Selanjutnya, Sumarno salah satu warga Desa Wadas yang sempat hadir dalam acara deklarasi Prabowo-Gibran mengungkapkan, dirinya tidak tahu sama sekali terkait dengan baliho bertuliskan Pejuang Wadas Jawa Tengah Dukung Prabowo-Gibran.
"Saya sore itu pada Hari Selasa 05 Desember 2023 pukul 16.01 WIB ditelpon oleh seseorang yang mengaku Eko beralamat di Seren. Saya diundang untuk menghadiri deklarasi di Keseneng. Tanpa ragu saya langsung kesana," ungkap Sumarno.
Sumarno bercerita sesampainya di lokasi dirinya sempat bingung dengan adanya baliho bertuliskan Pejuang Wadas Jawa Tengah dukung Prabowo-Gibran padahal di lokasi itu sama sekali tidak ada satupun warga Wadas yang datang atau hadir.
"Baru saja saya duduk saya disuruh membaca selembar kertas oleh panitia dan sama sekali saya tidak ada yang kenal dengan mereka kecuali satu temen saya Pak Tumiran itupun saya tanya hanya sebagai tamu. Kebetulan saya tidak membawa kacamata saya tidak bisa membacanya kemudian dituntun oleh saudara ibu Tri yang katanya pemilik warung ini," beber Sumarno.
Dilanjutkannya, usai membaca selembar kertas dengan diajari tersebut kemudian disuruh mencoblos gambar Prabowo-Gibran sambil mengacungkan dua jari.
"Saya mencoblos gambar bareng Pak Tumiran dan satu lagi saya tidak tahu. Anehnya setelah itu saya diwawancarai oleh beberapa orang saya ditanya namun jawabannya harus mengikuti yang tanya itu, saya tambah bingung lagi tiba-tiba tadi di kirimi anak di Jambi masuk TVone padahal saya agak hafal dengan wartawan TVone Purworejo mereka tidak ada. Semua yang tanya sama saya kemarin saya tidak kenal semua," terangnya.
"Saya merasa sebagai orang Wadas saya dirugikan dengan acara kemarin saya tidak tahu apa-apa kok ditulis dalam media online sebagai Koordinator Pejuang Wadas? Padahal Desa Wadas ini sudah mulai kondusif kok tega-teganya mengadu domba rakyat seperti ini," imbuh Sumarno.
Sumarno mengungkapkan, dirinya sebetulnya sangat simpati dengan Gerindra dan Prabowo namun dengan kejadian tersebut dirinya merasa kecewa.
"Saya terus terang kecewa dengan cara politik seperti ini. Saya tadi tanya yang punya warung dapat nomor saya dari mana? Dia jawab dari anggota DPRD Partai Gerindra yaitu Ajeng. Lha Bu Ajeng sendiri tidak pernah memberitahu tentang acara itu dan nomor saya dikasihkan kepada orang lain juga Bu Ajeng tidak kasih tahu saya," ungkapnya.
"Intinya pada acara deklarasi Prabowo-Gibran kemarin saya merasa cuma diperalat dan dijebak di sana tidak ada satupun orang dari Wadas yang hadir kecuali saya karena dijebak. Saya juga tegaskan kemarin saya menghadiri acara tersebut bukan mewakili warga Wadas namun karena saya ditelpon maka saya hadiri acara tersebut," imbuhnya.
"Saya tegaskan, jadi kalau di media bilang ratusan pejuang Wadas Dukung Prabowo-Gibran itu tidak benar itu bukan orang Wadas dan saya kemarin hadir juga bukan mewakili warga Wadas," tegas Sumarno.
Selanjutnya, Tri Mudji Rahayu pemilik warung STA Keseneng atau koordinator acara mengungkapkan, dirinya awalnya dihubungi oleh temannya yang di Solo untuk membikin acara di Desa Wadas namun karena sering hujan dirinya tidak sempat ke Desa Wadas.
"Saya di suruh bikin acara Deklarasi Prabowo-Gibran oleh Mas Ari dari Solo. Untuk yang hadir itu kemarin tidak ada orang dari Wadas kecuali Pak Sumarno itupun datangnya sudah sore," ungkapnya.
"Pak Sumarno itu ditelpon setelah saya dikasih nomer Pak Sumarno oleh temen saya yang di Solo. Temen saya punya nomor Pak Sumarno karena dikasih oleh Bu Ajeng anggota DPRD Purworejo," bebernya.
Dijelaskannya, pada saat acara deklarasi tersebut juga tidak ada izin maka sempat dibubarkan oleh Bawaslu.
"Kemarin itu saya cuma ijin sama RT kemudian ditegur dan acara di bubarkan. Kalau pawai/karnaval itu tidak ada orang Wadas sama sekali. Yang bertanggung jawab acara tersebut Mas Ari dari Solo saya tidak tahu apa-apa hanya ketempatan," terangnya sambil ijin untuk keluar menengok cucunya yang sedang sakit.
Kesimpulannya, acara Deklarasi Pejuang Wadas Dukung Prabowo-Gibran adalah hoax dan hanya rekayasa untuk mengadu domba warga Wadas yang sudah kondusif.
Buditris
Posting Komentar
MEDIA MATA BIND