MEDIA MATA BIND KOTA BEKASI,- Setelah Pemilihan Presiden (Pilpres), pesta demokrasi rakyat Indonesia akan berlanjut dengan digelarnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di tingkat provinsi serta kota/kabupaten pada 27 November 2024.
Meski belum resmi, kemunculan sejumlah tokoh di beberapa daerah sebagai bakal calon wali kota, bupati, atau gubernur mulai mewarnai dan menghangkatkan situasi.
Salah satunya adalah Kota Bekasi. Salah satu sosok yang bakal ikut kontestasi tersebut adalah Mochtar Mohamad.
Pria yang akrab disapa M2 (baca: M two) dan merupakan Wali Kota Bekasi 2008-2012 ini siap untuk maju di Pilkada mendatang setelah sejumlah kalangan masyarakat memberikan dukungan.
Bahkan pria kelahiran Gorontalo, 26 Oktober 1964, itu sempat terkejut ketika keseriusan masyarakat yang mengusungnya terbukti dengan disodorkannya surat formulir penjaringan dari partai untuk syarat pengusungan maju di Pilkada 2024.
Pertama motivasi saya maju untuk bakal calon Wali Kota Bekasi ini terdorong oleh forum RW Bekasi Utara. Mereka mengambil formulir di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Bekasi hari terakhir dan diantarkan ke rumah saya.
Setelah saya berdiskusi dengan kawan-kawan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Barat, saya lalu mengambil formulir di DPD partai untuk mengisinya dan maju sebagai bakal calon Wali Kota Bekasi.
Hari ini, rekomendasi usulan Surat Tugas dari Jawa Barat muncul, yang pertama saya Mochtar Mohamad dan yang kedua Tri Adhianto.
Dua nama yang diusulkan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan untuk mendapat surat tugas untuk menggalang koalisi dan akan diukur lewat survei di awal bulan Juni nanti. Itu latar belakang saya maju.
Ada indikasi PDI Perjuangan ditinggal di kota Bekasi. Maka, saya berupaya berkomunikasi dengan ketua-ketua partai di Kota Bekasi. Karena kemudian banyak partai yang mendukung, saya tekadkan untuk maju dan sudah mensosialisasikan diri.
Saya rasa di seluruh 12 kecamatan di 56 Kelurahan orang sudah tahu bahwa saya maju di pencalonan ini.
Bukan itu saja. Saya juga pernah menjadi anggota DPRD Kota Bekasi 1999-2003. Itu semua menjadi modal sosial saya dan modal pikir saya untuk mewujudkan Bekasi yang Mandiri dan Madani di 2025 nanti.
Karena itu juga saya bikin Tagline Bekasi M2, Mandiri dan Madani. Tujuannya adalah membebaskan segala biaya pendidikan, kesehatan gratis, dan kemandirian ekonomi. Hal itu tujuannya untuk membangun kota Bekasi lima tahun ke depan
Ya, saya sudah menyiapkan sejumlah program yang bakal saya lakukan begitu saya dilantik sebagai wali kota.
Antara lain adalah hibah ke koperasi RW dengan nominal Rp 100 juta per tahun, kemudian itu dipecah digulirkan Rp 5 juta per kepala keluarga bantuan untuk kemandirian ekonomi keluarga yang miskin, yang butuh modal ini cukup lewat koperasi.
Ketika sudah ditingkatkan levelnya di atas Rp 5 juta bisa juga direkomendasikan oleh koperasi untuk ke bank pemerintah dan swasta, dan kami akan keluarkan regulasi bahwa untuk jaminan asuransi bank nya bisa ditanggung pemerintah daerah (Pemda).
Lalu, ambulans untuk kesehatan setiap klinik RW dan tenaga perawat. Kalau tingkat kelurahannya kan sudah ada dokter dan perawat, untuk tingkat RW kami berikan ambulans juga tenaga medis.
Kemudian honor RW. Hari ini kan honor RW hanya Rp 780 ribu per bulan, dan zaman saya dulu sudah Rp 2 juta, maka untuk 2025 nanti ketika saya dilantik itu Rp 3 juta per RW, dan untuk RT Rp 2 juta kalau sekarang untuk tingkat RT setengah dari RW.
Lalu honor LPM tingkat kelurahan itu Rp 3 juta per bulan, kemudian Badan Komunikasi Masyarakat (BKM) tingkat kelurahan Rp 3 juta per bulan, kemudian kader posyandu Rp 500 ribu per bulan, lalu honor DKM juga Marbot Rp 1 juta per bulan.
Tidak hanya itu, ada umroh gratis untuk pimpinan pondok pesantren, DKM, marbot majelis taklim dan holy-land untuk umat kristiani.
Dilanjut nantinya akan ada bantuan untuk lansia dan beasiswa untuk yatim piatu. Kota Bekasi itu banyak juga lansia yang pensiunan lalu tidak produktif dan ini perlu dicover. Untuk Gen Z, program saya bakal memberikan tempat untuk anak muda berkreasi, misalnya di area stadion. Di sana mereka bisa full berekspresi dan mengembangkan diri.
Justru 2025 nanti bagi hasil pajak kendaraan bermotor dari provinsi lebih besar ke kota. Dan saya tahu itu kemudian saya akan berpikir mampu untuk merealisasikan program tersebut.
Kedua saya yakin ketika sistem perbankan untuk pajak hiburan lalu pajak restoran dan pajak hotel dan kewajiban pemerintahan daerah dilakukan sistem perbankan artinya naik dan tidak ada kebocoran, bahkan saya yakin menembus di angka Rp 5 triliun khusus pendapatan aset negara dan target saya Kota Bekasi yang terbaik di Jawa Barat kalau perlu di Indonesia untuk pengelolaan PAD.
Riyan
Posting Komentar
MEDIA MATA BIND