MEDIA MATA BIND SUMEMEP - Selain taman adipura atau lebih dikenal dengan taman bunga Sumenep, pemerintah kabupaten Sumenep juga memiliki taman Tajamara. Kedua tempat ini merupakan ruang terbuka hijau yang ditata sedemikian rupa, sehingga berujud menjadi taman kota, sangat cocok untuk tempat bersantai dan bermain serta melakukan olah raga ringan, karena dibagian dalam kedua taman kota ini tersedia beberapa fasilitas pendukung, seperti adanya kursi panjang dan gasebo tempat duduk dan berteduh bagi pengunjung taman.
Taman Tajamara saat ini keadaannya sangat jauh berbeda dengan keadaan beberapa tahun sebelumnya, dimana taman Tajamara sempat disorot publik karena keadaannya sangat gelap, sehingga diduga menjadi tempat berpacaran (Indehoy) dan mabuk mabukan atau minum-minuman keras.
"Taman Tajamara saat ini sudah bagus mas, perkembangannya bagus, sudah banyak pengunjungnya. Dan yang pasti tidak gelap seperti dulu," tukas Ipung salahsatu pedagang yang berjualan di Tajamara. Rabu (01/5/2024).
Menurut Ipung, dengan adanya Pedagang Kali Lima (PKL) yang berjualan di area taman Tajamara, saat ini terasa lebih hidup dan bisa menghidupi warga Sumenep, khususnya PKL yang telah berjualan di tempat tersebut.
"Menurut saya sih, Tajamara selain fungsinya sebagai taman tempat rekreasi masyarakat, sejak ada PKL taman ini juga menjadi Tempat Jajanan Masyarakat Madura, jadi cocok dengan singkatan namanya Tajamara, haha..betul kan mas," celoteh Ipung sedikit bercanda namun serius bicara.
Dengan respon baik dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta Dinas Koperasi dan Perdagangan Pemkab Sumenep, memberi berbagai fasilitas dasar untuk usaha perdagangan kepada warga Sumenep, khususnya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di taman Tajamara. Oleh sebab itu kebijakan Pemkab tersebut patut didukung dan disyukuri.
"Saya pribadi dan selaku pedagang yang berjualan disini, saya bersyukur dan terimakasih kepada bapak Bupati Sumenep atas kebijakannya memikirkan nasib PKL di Tajamara ini," ujarnya.
Ipung berharap, mengingat antusiasme para pedagang dan juga para pengunjung Tajamara, pihaknya berharap agar Pemkab Sumenep memberikan perhatian lebih terhadap keadaan taman Tajamara, terutama penerangan lampu yang masih kurang, dan fasilitas umum (Fasum) lainya yang dibutuhkan pengunjung.
"Memang taman Tajamara ini sudah bagus, namun penerangan lampu masih kurang. Ada beberapa tempat yang masih agak gelap atau remang-remang. Saya khawatir bagian yang gelap ini dimanfaatkan oleh orang tertentu, untuk melakukan hal-hal negatif yang tidak kita inginkan. Misalnya jadi tempat berpacaran (red, Indehoy) dan minum-minuman keras," pungkas Ipung.
Heri Santoso, Ketua paguyuban PKL Tajamara Sumenep menyampaikan, terkait penerangan lampu dan kebutuhan Fasum, secara umum sudah cukup memadai, namun ada beberapa titik lokasi yang masih kurang terang.
"Dengan penerangan lampu yang lebih memadai, insya'allah akan menambah nilai keindahan Tajamara, dan lebih memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung," jelas Heri singkat.
Penelusuran reporter media ini, adapun beberapa titik lokasi yang diperlukan tambahan penerangan lampu, diantaranya; dibagian Selatan belakang kantor HalalHub, dibagian Utara dekat pohon besar, dibagian Barat, dan dibagian Timur dekat toilet.
Selain itu, Fasum toilet perlu perhatian khusus, yakni perbaikan ringan dan kebersihan ruangan toilet. Karena sudah ada beberapa bagian yang rusak perlu diperbakin. Kebersihan ruangan toilet sangat kurang, sehingga diperlukan pembersihan sepanjang hari.
Adapun Fasum lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah pembangunan Mushollah tempat pengunjung dan pedagang melaksanakan ibadah sholat lima waktu.
(Ong)
Posting Komentar
MEDIA MATA BIND