Wujudkan Misi Bupati, Disdukcapil Sumenep Responsif terhadap Keluhan Masyarakat


MEDIA MATA BIND SUMENEP,- Dinas kependudukan dan catatan sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sumenep memberikan respon cepat adanya laporan dari masyarakat terkait pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik ( KTP-EL ), yang mana ditemukan sejumlah warga Desa Legung Kecamatan Batang-Batang tidak memiliki kartu identitas diri (KTP-EL), sehingga sejumlah warga Desa tersebut dapat dikatakan hak-haknya sebagai warga negara Indonesia terabaikan.

"Saya ucapkan terimakasih kepada masyarakat dan teman-teman media, yang melaporkan adanya permasalahan pelayanan Dukcapil yang ada di masyarakat," ucap R. Ach. Syahwan Efendi Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Sumenep. Jum'at (17/1/2025)

Lanjut Ach. Syahwan Efendi menyampaikan, adanya laporan atau keluhan dari masyarakat, harus cepat direspon dan ditindaklanjuti, karena hal itu sesuai dengan tagline Sumenep bismillah melayani.

"Sesuai dengan tagline bismillah melayani, dan Misi pak Bupati Sumenep terkait tata kelola pemerintahan yang transparan, inovatif dan responsif dalam melayani masyarakat," tegasnya.


Menurut Syahwan Efendi, dalam melayani masyarakat pihaknya (Dukcapil) selalu dengan semangat bismillah melayani dan mewujudkan misi Bupati Sumenep, salahsatunya yang telah dilakukan itu (red, kepada warga Desa Legung).

"Itu yang kami bawa selama ini, begitu ada laporan masyarakat, maka harus segera ditanggapi dan tindaklanjuti secepat mungkin apa yang menjadi keinginan masyarakat, dalam hal yang berkaitan dengan Dukcapil," pungkasnya.

Seorang warga Desa Legung Kecamatan Batang-Batang, mengatasnamakan dirinya sebagai Pemuda Desa, menginisiasi sejumlah warga yang tidak memiliki KTP Elektronik kepada pihak Dinas Dukcapil Sumenep, yang mana kemudian laporan Pemuda Desa tersebut ditanggapi dan ditindaklanjuti dengan mendatangi rumah Pemuda Desa untuk dilakukan perekaman dan foto dan identifikasi lainnya kepada sejumlah warga Desa Legung yang selama ini telah terabaikan hak-haknya sebagai warga negara Indonesia.

"Tujuan saya hanyalah membantu masyarakat mas, bukan lain-lain. Karena sebenarnya warga ini ( red, yang tidak memiliki KTP-el ) adalah warga indonesia. Apalagi mereka itu Lansia dan ada yang hidupnya sebatang kara. Dan ada juga yang disabilitas tuna netra (red, cacat mata)," ungkapnya dengan nada simpatik atas dasar kemanusian.

Pemuda Desa mengaku, kedatangan pihak Dinas Dukcapil Sumenep ke rumahnya memang karena pengaduannya, dan postingannya di akun medsos miliknya dan juga melalui aplikasi WhatsApp Group. Hal ini Ia lakukan agar semua pihak peduli bahwa ada masyarakat yang harus dibantu dan mendapatkan hak-haknya sebagai rakyat Indonesia.

"Hak-hak masyarakat ini harus kita bantu mas. Kemaren pak Kadis Dukcapil sendiri yang menyerahkan KTP-el itu kepada 5 (Lima) orang warga di Desa saya. Saya berharap dari Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan juga ada kepedulian kepada orang-orang ini," harapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep drg. Ellya Fardasah, M.Kes., memberikan respon baik terkait Informasi yang diterima bahwa, ada beberapa warga (Lansia) tidak memiliki identitas kependudukan (KTP), sehingga kesulitan akses untuk mendapatkan bantuan sosial dan jaminan kesehatan (Terabaikan).

"Baik mas, terimaksih informasinya. Nanti akan kami koordinasikan dengan Dinas Dukcapil. Dan Dinas kesehatan siap fasilitasi terkait kartu kesehatan," pungkasnya singkat.

(Ong)

Post a Comment

MEDIA MATA BIND

Lebih baru Lebih lama