MEDIA MATA BIND SUMENEP - Produk Rokok lokal menjadi solusi alternatif masyarakat, karena harganya cukup bersahabat dengan isi kantong duit penikmat Rokok, sehingga tidak menyebabkan Kanker alias Kantong kering.
Inisial R, warga kepulauan Sumenep yang tidak ingin namanya disebut mengatakan, merokok merupakan salahsatu kebiasaan yang seringkali dilakukan. Setiap hari (24 jam) bisa menghabiskan 2 sampai 3 bungkus Rokok yang isinya 12 atau 20 batang, dan lain lagi jika ada acara hajatan di masyarakat.
"Bagi saya merokok itu bukan suatu keharusan, tapi karena kebiasaan. Bisa saja Rokok itu jadi kebutuhan, bahkan budaya. Misal, di kampung saya kalau ada acara hajatan, Rokok jadi suguhan yang harus ada. Karena mayoritas tamu yang datang itu merokok," ujar R yang mana diketahui tinggal di sebuah Dusun terpencil salahsatu Desa di kepulauan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Minggu (16/2/2025).
Menurut R, dengan adanya produk Rokok lokal yang dijual sampai ke pelosok Desa di kepulauan Kabupaten Sumenep, menjadi solusi alternatif utama masyarakat untuk mendapatkan harga Rokok yang jauh lebih murah.
"Soal citarasa dan kenikmatan?, menurut saya sama saja. Rokok lokal rasanya juga tidak kalah nikmat, yang lebih penting, harga Rokok lokal tidak banyak menguras isi kantong (murah),"
Melansir sebagian dari laman media Netjatim id, bahwa keberadaan pabrik Rokok lokal di Madura khususnya di Kabupaten Sumenep semakin memberikan dampak positif bagi para petani tembakau. Disamping semakin terbukanya lapangan pekerjaan, harga tembakau juga naik drastis akibat banyaknya permintaan dari pabrik.
Menanggapi terkait keberadaan pabrik Rokok lokal khususnya di Kabupaten Sumenep, menurut R, selain faktor harga jauh lebih murah dirasakan oleh masyarakat penikmat Rokok lokal, juga sangat besar manfaatnya untuk masyarakat petani tembakau di Sumenep.
"Sebagai masyarakat Sumenep, saya ikut senang, bangga dan mendukung adanya pabrik Rokok lokal di Sumenep. Karena itu pasti menyerap banyak tenaga kerja. Baik untuk yang bekerja di pabrik, dan minat masyarakat untuk menanam tembakau juga semakin meningkat, asalkan pabriknya itu harus membeli produk tembakau lokal Sumenep juga," pungkasnya.
(Ong)
Posting Komentar
MEDIA MATA BIND