MEDIA MATA BIND Jayapura – Bertempat di Kediaman Ketua
FKUB Papua Pdt. Lifius Biniluk Sentani, Wakapolda Papua Brigjen Pol Dr. Eko
Rudi Sudarto S.IK., M.Si didampingi PJU Polda Papua mengikuti deklarasi damai
Bersama para tokoh tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat di Kabupaten
Jayapura, Sabtu (03/04).
Turut
hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua, KH.
Syaiful Islam Al Payage, Danlanud Silas Papare serta seuruh komponen
masyarakat.
Ada
5 poin peryataan sikap yang dibacakan dalam deklarasi damai tersebut yakni,
pertama: Kami mengutuk keras dan mengecam setiap aksi terorisme bom bunuh diri.
Kedua: kami menghimbau dan mengajak seluruh komponen masyarakat dan umat
beragama di Provinisi Papua untuk tetap tenang dan memepercayakan sepenuhnya
kepada aparata kepolisisna.
Ketiga:
kami bertekad menjadi yang terdepan dan bersama segenap komponen bangsa untuk
terus merawat kerukunan beragama demi tetap tegaknya persatuan dan kesatuan
bangsa. Keempat: kami mengajak seluruh komponen masyarakat dan umat beragama di
provinsi papua untuk menolak segala bentuk eksploitasi isu sara, intoleransi,
radikalisme dan terorisme.
Kelima:
Agar terorisme dan radikalisme tidak berkembang di Indonesia, kami mengharapkan
agar pemerintah melakukan seleksi atas sekte-sekte atau bidat-bidat yang ada
serta menindak tegas lembaga yang tidak sesuai dengan hukum perundang-undangan
yang berlaku.
Dalam
kesempatanya Ketua FKUB Papua, Pdt. Lipiyus Biniluk memberi apresiasi kepada
Kepolisian Repoblik Indonesia dimana begitu terjadi ledakan di makasar beberapa
hari lalu langsung bisa mengungkap aktor dibalik aksi yang tidak manusiawi
tersebut.
Saya
percaya kemampuan TNI-Polri sangup untuk mengatasi aksi terorisme di negeri ini
dan tentu hal ini didukung oleh semua tokoh lintas agama. Khusunya di Papua,
kita semua sudah sepakat jika ada indikasi keberadaan kelompok atau oknum
radikalisme dan terorisme tersebut maka semua komponen ini akan ambil sikap
dalam hal ini akan dipulangkan diatas tanah ini.
Ketua
MUI Papua, KH. Syaiful Islam Al Payage dalam kesepatannya mengatakan bahwa akan
mendukung pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas dibalik peristiwa ini termasuk
unsur-unsur yang terlibat. Terkait keyakinan yang dianut oleh para pelaku teror
ini, tidak ada kaitanya dengan Agama Islam. Hal ini juga ditegaskan dalam fatwa
MUI Pusat bahwa orang-orang yang mengikuti faham radikalisme hukumnya haram.
Dalam
ajaran Islam tidak boleh menghilangakan nyawa orang yang tidak berdosa apalagi
menghancurkan ibadah orang lain, karena nila inti dalam Islam adalah membawa
rahmat bagi selruh alam dan menyampikan Islam yang penuh damai dan juga
toleransi tinggi.
Wakapolda
Papua, Brigjen Pol. Eko Rudi Sudarto menegaskan bahwa masyarakat diminta untuk
peduli terhadap lingkungannya masing-masing.
Istilanya
harus bisa jadi Polisi untuk diri sendiri, yang artinya harus peka terhadap situasi
dan kodisi dilingkungan masing-masing, dalam hal ini jika ada yang mencurigakan
segera laporkan kepada aparat setempat agar tidak terjadi hal yang tidak
diinginkan.
Kami
berharap masyarakat harus bisa memberikan rasa aman bagi dirinya sendiri,
karena hal ini akan meminimalisir terjadinya atau keberadaan para oknum atau
kelompok radikal dan terorisme.
Tentu kita sangat berharap dimomen paskah ini dan
sebentara lagi bulan puasa Indonesia khususnya Papua selalu aman dan damai.
إرسال تعليق
MEDIA MATA BIND