MEDIA MATA BIND Ketapang Kalbar – Berdasarkan keterangan sumber salah satu warga desa segar wangi (desa mambok) mulai terjadinya kericuhan sekitar pukul 12.04.wib” terjadinya didalam blok Sawit tanah hak milik warga sediri ujarnya ujang.
Tepatnya terjadi di PT ARTU, desa kemuning kecamatan matan hilir selatan kabupaten Ketapang Kalimantan barat Sabtu 28 Mei 2022
PT Arrtu Estate Kemuning Kembali Ribut Lagi Kecamatan MHS Kabupaten Ketapang
Saya selaku mewakili Tokoh Pemuda,tokoh agama,tokoh masyarakat Kampung Mambuk,
Mengutuk keras Oknum Brimob suruhan PT.Eagle High Plantations.
Yang telah Melakukan tembakan kepada saudara kami Ji’i Bin Burhan,saat melakukan panen dilahan ber SHM resmi milik Saudara Hendra Gunawan jelas Sudiro di laman Facebook nya.
Sadar Kah Kalian seragam dan Gajih yang kalian terima itu bersumber dari PAJAK yang rakyat Bayar, Jangan Arogan Kami tunggu proses 1×24 jam jika tak ada kejelasan dari pihak berwajib maka mohon maaf maka kami akan jemput paksa proses dan Copot ungkap Sudiro di laman Facebook nya.
Terimakasih kami ucapkan kepada brimob yang bertugas di PT ARTU plantation, terimakasih atas timah panasnya, terimakasih atas pukulannya, betapa bringasnya bapak-bapak brimob terhadap keluarga kami sampai-sampai hilang rasa kemanusiaan nya bapak2 dimana hati nurani bapak bapak-bapak ungkapnya vhian jeggong di laman Facebook.
PT Arrtu Estate Kemuning Kembali Ribut Lagi Kecamatan MHS Kabupaten Ketapang
Saat dikonfirmasi, Kapolres Ketapang, AKBP Yani Permana membenarkan adanya keributan antara anggota Brimob BKO Kalimantan Barat dengan sekelompok warga yang diduga sedang melakukan panen massal diwilayah perusahaan.
Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan dalam keterangan persnya mengatakan, bahwa peluru yang digunakan oleh anggota tersebut berjenis peluru hampa.
Diterangkan Jansen pula, adapun Suharjo (salah satu warga yang terkena tembakan), merupakan tersangka kasus pencurian kelapa sawit dan telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
“Anggota kita melakukan langkah penegakan hukum karena melakukan perlawanan,” terangnya.
PT Arrtu Estate Kemuning Kembali Ribut Lagi Kecamatan MHS Kabupaten Ketapang
Saat dikonfirmasi, Kapolres Ketapang, AKBP Yani Permana membenarkan adanya kejadian bentrokan antara anggota Brimob BKO Kalimantan Barat dengan sekelompok warga yang diduga sedang melakukan panen massal diwilayah perusahaan.
“Jadi awal kejadian anggota Brimob sedang patroli dan menemukan sekelompok warga sedang panen massal diduga diwilayah perusahaan, makanya dilakukan upaya pencegahan oleh anggota,” katanya.
Yani melanjutkan, pada saat akan melakukan pencegahan tersebut kemudian anggota mengetahui ada satu diantara warga merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Ketapang dengan kasus Pasal 107 Undang-undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang perkebunan.
“Saat itu akan dilakukan pengamanan secara soft approach dan diajak secara baik-baik namun sekelompok warga melakukan perlawanan dan kemudian dilakukan penanganan secara prosedural dengan memberikan peringatan secara lisan namun tidak direspon, memberikan tembakan peringatan 3 kali ke atas sesuai video yang beredar, namun sekelompok warga malah mengejar anggota dengan menggunakan senjata tajam, bahkan ada anggota dipukul oleh oknum warga,” terangnya.
Yani menambahkan, akibatnya anggota terdesak dan keselamatan terancam, namun kejadian adanya oknum warga tertembak diakuinya akibat adanya oknum warga yang mencoba menarik senjata anggota sehingga pelatuk senjata menyentuh tangan anggota dan kemudian peluru hampa mengenai punggung korban.
“Jadi semua sudah sesuai prosedur termasuk penggunaan senjata itu bukan peluru tajam atau karet melainkan itu peluru hampa, namun warga mengalami luka karena dalam kontek jarak dekat,” terangnya.
Yani mengaku kalau langkah pertama yang dilakukan pihaknya mengevakuasi tiga warga yang terluka yang mana satu diantaranya terkena peluru hampa dan dua lainnya mengalami luka yang mana saat ini ketiga warga sudah mendapatkan perawatan oleh tim medis rumah sakit di Ketapang.
“Ketiga warga kondisinya sudah stabil dan untuk warga yang terkena tembakan sesuai hasil ronsen tidak ada proyektil dan serpihan peluru dan hanya luka karena itukan peluru hampa, saya juga sudah melihat kesana dan saya yang meminta langsung dilakukan tindakan pemberikaan perawatan. Informasi ini penting saya sampaikan agar tidak ada informasi liar atau simpang siur,” tuturnya.
Untuk itu, Yani meminta semua pihak untuk tidak menyebar isu liar yang malah mengganggu kekondusifan daerah lantaran saat ini persoalan ini sedang ditangani dan dalam proses lebih lanjut.(supli)
إرسال تعليق
MEDIA MATA BIND