PT Muara Sungai Landak (MSL) Gunakan Becking Polisi Bersenjata untuk Takuti kami warga sipil, warga memohon untuk Kapolda Kalbar Segera Menindak


MEDIA MATA BIND kalbar, - Konflik berkepanjangan antara Warga masyarakat dengan  Perusahaan PT. Muara Sungai Landak (MSL) sudah 9 Tahun Tak kunjung selesai terkait masalah sengketa lahan milik adat yang dilanggar oleh PT Muara Sungai Landak (MSL).

Warga yakin kerusakan ekosistem gambut di sebabkan karna pembuatan kanal oleh PT.Muara Sungai Landak (MSL) yang menyebabkan kematian bebagai komoniti tanaman petani akibat keracunan.

Konflik yang terjadi antar warga dan perusahaan diduga akibat dari kerusakan ekosistim dari lingkungan hidup.

Dari pengakuan Masyarakat setempat, Bahwa sedari tahun 2017 PT.Muara Sungai Landak (MSL) sudah Menebang kayu di area lahan hutan adat namun sesudah menebang tak ada pengerjaan untuk ditanami kembali sebagai kewajiban pemegang izin konsesi HTI.

Sebagai masyarakat yang bermukim di kawasan hutan Adat sudah tentu memiliki Hak dan Tanggung Jawab sosial dan Juga Moral atas Pemanfaat-an kayu yang terdapat dalam kawasan hutan adat yang dikuasai masyarakat setempat secara turun temurun.


Hal ini patut diduga PT.Muara Sungai Landak (MSL) tidak melaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan pola kemitraan dengan masyarakat. sebagaimana di atur dalam PP NO.44 Tahun 1997 Tentang Kemitraan dan perda Provinsi Kalbar no 4 tahun 2016 Tentang pengelolaan tanggung jawab sosial Perusahaan (CSR) di Provinsi kalbar.


Menurut keterangan pada hari jum’at tanggal 17 juni 2022 sekitar pukul 19.00 terjadi insiden penyekapan sala satu warga oleh pihak oknum polisi yang bersenjata lengkap. 

Mengetahui kejadian tersebut secara sepontanitas serempak puluhan masyarakat mendatangi Pos penjagaan pengamanan berlokasi di areal  PT.Muara Sungai Landak (MSL) untuk menanyakan warganya yang tidak ada pulang kekampung sejak kejadian tersebut.

Menurut keterangan irwan salah satu warga yang ada ditempat kejadian saat itu memberikan keterangan bahwa  warga yang katanya di amankan polisi bersenjata di Camp  PT Muara Sungai Landak (MSL) itu ternyata pak malik tetangga saye ucap irawan, kalau pak malik jelas saye tahu pasti beliau orangnye tak pernah peduli hal seperti ini apalagi sampai nak beribot, beliau jelas tidak mengetahui apa-apa malahan di bawa ke Mapolda kalbar unit krimsus Subdit IV. 

Hal pak malik dibawa ke mapolda kalbar ini sempat menibulkan suasana ketegangan lantaran warga tidak terima karena pak malik telah dibawa secara diam-diam oleh pihak polisi langsung ke-Mapolda Kalbar tanpa konfirmasi dengan Keluarga nya, yang saya anggap ini adalah penyekapan pada saat itu juga terjadi perdebatan antara beberapa anggota polisi dengan warga masyarakat yang merasa tidak berkenan atas tindakan arogansi polisi yang seenaknya saja pada kami warga Masyarakat sipil terutama pada orang tua yang ada dilokasi, oknum Polisi yang dengan bangganya petentengan dengan senjata kebangganya yang mengarah tepat kearah kami ucap irawan.

Lain halnya keterangan  usup , yang juga ada dilokasi kejadian  menceritakan kronologies kejadian dengan versi sama mirip dengan cerita irawan kepada wartawan, seputar kejadian yang dialami masyarakaat saat kejadian malam itu, saya merasa jelas ada keberpihakan anggota polisi yang membela perusahaan dari pada membela kebenaran, nyata bagi saya polisi  menjadi becking perusahan, masyarakat menjadi musuh  yang salah dibenarkan masyarakat di intimidasi oleh anggota polisi yang berjaga di PT MSL tidak hanya itu saja yang lebih gilanya lagi pihak kepolisian juga manghadangi kami yang, menambahkan ucapannya usup juga menjelaskan kepanikan warga yang mencekam, bercampur jadi takut dan kebingungan,karna maksut kami hanya ingin menanyakan keberadaan pak malik yang katanya di sekap, didalam kantor tersebut tanpa kejelasan oleh beberapa oknum Polisi yang malahan petenteng dengan senjatanya dengan laras senjata lurus sejajar ke arah saye ujar usup.

Suasana kian memanas percekcok kan adu Argumen tak bisa kami elak kan,  karna pihak polisi sempat membentak beberapa masyarakat diantara ya para orang tua diatas 60 tahun dengan membawa-bawa Etnis suku. “saya ini orang sumatra !!”  ungkap dari salah satu polisi
dengan nada keras sambil menunjuk dadanya. 

yang sejatinya tidak boleh dan sangat tidak patut pengayom Masyarakat oknum kepolisian membawa-bawa suku terlebih yang bicara seperti itu aparat kepolisian yang bisa saja menyebar luas, karna  Kalimantan barat ini sejati nya sangat rentan dengan menyebut suku jika saja ada yang memprovokasi itu akan menjadi kian meruncingkan keadaan nantinya, untuk itu saya mohon jangan bawa-bawa Suku gunakan kebijakan sebagai pengayom Masyarakat yang baik Untuk kejadian ini semoga bapak Kapolda Kalimantan-Barat sudi kiranya untuk mengintruksikan jajarannya dan  menerjunkan Tim Khusus guna mengusut tuntas Polemik yang kami para warga alami pungkas usup.


(supli)

Post a Comment

MEDIA MATA BIND

أحدث أقدم