Warga Kepulauan Sumenep Menjerit, Datangkanlah Kapal TNI AL


MEDIA MATA BIND SUMENEP - Salahsatu diantara sejumlah ratusan warga kepulauan yang tertahan di daratan Sumenep menggerutu seakan menjerit, karena tidak bisa kembali pulang ke rumah tinggalnya di kepulauan, utamanya warga pulau Sapudi, Kangean dan Sapeken, lantaran keadaan cuaca buruk yang tidak kunjung membaik, dan jadwal pelayaran kapal tidak ada kepastian, selalu ditunda dan ditunda lagi.

Sungguh Sumenep ini ironis, tidak seperti halnya pulau Bawean wilayah Pemerintah Kabupaten Gresik Jawa Timur, yang begitu responsif menfalitasi warga pulau bawean dengan kapal milik TNI Angkatan Laut. Sehingga tidak ada warga pulau Bawean yang tertahan dan terlantar akibat cuaca buruk yang terjadi saat ini.

Saino, salahsatu warga pulau Kangean menilai, ketidak mampuan Pemerintah Kabupaten Sumenep menyikapi permasalahan ratusan warga kepulauan Sumenep yang tertahan hingga dua pekan di terminal pelabuhan kalianget, dan yang ada di penginapan, hotel, serta yang menumpang tinggal di rumah sanak kelurga di ruma-rumah kota Sumenep dan sekitarnya. Selasa (03/1/2023)

"Kita tidak menyalahkan cuaca buruk, tapi Pemerintah Sumenep ini harus peka dan update informasi, serta menyikapi secara cepat dan tepat apa yang dibutuhkan Rakyat ketika dihadapkan dengan situasi terus ditundanya keberangkatan kapal laut ke kepulauan, Solusi yang tepat itu apa bapak Bupati?!," keluhnya.

Lanjut kata Saino, kita lihat calon penumpang yang ke Pulau Bawean, hanya sejumlah 24 orang penumpang sudah diangkut dengan kapal perang milik TNI Angkatan Laut pada hari kamis (29/12) yang lalu.

"Kepada yang terhormat bapak Bupati Sumenep, lebih kurang dua pekan sejak tanggal 22 Desember 2022 hingga sekarang. Jumlah kami ratusan pak Bupati, kami warga kepulauan Sumenep tidak bisa kembali ke pulau, kami yang ada di pelabuhan, di penginapan, di hotel dan numpang menginap di rumah-rumah sanak keluarga. Bekal kami sudah habis pak Bupati, keluarga kami resah dikepulauan sana pak Bupati," jerit salahsatu warga kepulauan Kangean.

Sebagaimana voice note atau rekaman suara yang diterima media sumenep-inbisnis, tidak hanya warga kepulauan yang ingin pulang ke pulau tempat tinggalnya. Tapi, di kepulauan kangean ada sekelompok rombongan yang tertahan ingin kembali ke daerah daratan, sejak tanggal 20 Desember 2022 sampai hari ini mereka tertahan di pulau Kangean.

"Isi dalam voice note itu diantaranya, bahwa si penelfon dari tanggal 20 Desember lalu berada di Kangean, Ia meminta bantuan untuk didatangkan kapal milik TNI AL sebagaimana yang telah dilakukan ke Pulau Bawean Kabupaten Gresik," pintanya.

Nampak terdengar, si penerima telfon merespon dengan baik dan mengatakan; akan dikoordinasikan dengan pihak Sumenep satu (Bupati), karena sampai saat ini belum ada permintaan dari Pemerintah Kabupaten Sumenep.

Terpisah, dikonfirmasi media sumenep-inbisnis ke salah satu kapten kapal Tol Laut Sabuk Nusantara, bahwa jadwal pelayaran kembali ditunda sampai hari Minggu tanggal 8 Januari 2023.

"Keberangkat pelayaran ditunda lagi mas, Insya'allah tanggal 8 Januari kami baru berangkat dari pelabuhan tanjung perak Surabaya," tegas Kapten Tol Laut Sabuk Nusantara 91 Budi Suherman.

Penelusuran media sumenep-inbisnid, Edaran terbaru dari BMKG nomor: ME.301/4c/MPrk.II/I/2023, berlaku selama 5 hari mulai tanggal 04 Januari 2023 pukul 07.00 WIB.

Prakiraan ketinggian gelombang harian, khususnya untuk Wilayah Perairan Kepulauan Sapudi dan Kangean, selat Madura bagian Barat. tercatat sebagai berikut;

• Tanggal 04 Januari : 1.50 - 3.50 meter untuk Perairan Sapudi dan Kangean, dan 0.10 - 0.50 meter untuk selat madura bagian barat.

• Tanggal 05 Januari : 1.50 - 3.25 meter untuk Perairan Sapudi dan Kangean, dan 0.50 - 1.50 untuk selat madura bagian barat.

• Tanggal 06 Januari : 1.25 - 2.75 meter untuk Perairan Sapudi dan Kangean, dan 0.50 - 1.25 untuk selat madura bagian barat.

• Tanggal 07 Januari : 1.00 - 2.50 meter untuk Perairan Sapudi dan Kangean, dan 0.10 - 0.25 untuk selat madura bagian barat.

• Tanggal 08 Januari : 0.50 - 1.25 meter untuk Perairan Sapudi dan Kangean, dan 0.50 - 1.50 untuk selat madura bagian barat. 

(Ong)

Post a Comment

MEDIA MATA BIND

أحدث أقدم