Ancam Keselamatan Pengguna Jalan, Jembatan Alternatif ini Berlumpur, Licin, Hambat Laju Ekonomi Masyarakat


MEDIA MATA BIND SUMENEP - Jembatan Batuguluk merupakan jembatan penghubung dua Desa yaitu Desa Kalisangka dan Desa Bilis-bilis, yang mana saat ini dalam proses pelaksanaan pembangunan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Pemerintah Kabupaten Sumenep, dilaksanakan oleh CV Kontraktor pemenang tender, dengan pagu anggaran Rp2,5 mliyar lebih.

Mengingat Jembatan Batuguluk Arjasa ini merupakan akses jalan utama dari dan menuju Pelabuhan Batuguluk, tentu kendaraan Roda 4 bermacam jenis dan kendaraan Roda 2 ramai melintas.

Dengan adanya pembangunan jembatan, saat ini akses jalan utama terputus. Oleh sebab itu, pihak CV. Kontraktor membuat jembatan alternatif.

Keberadaan jembatan alternatif yang terbuat dari bahan material kayu, dinilai sangat tidak layak, penuh lumpur dan licin, sehingga berpotensi mengancam keselamatan pengguna jalan yang melintas menggunan kendaraan roda 4 berbagai jenis ataupun kebdaraan roda 2 (sepeda motor).

Selain itu, tidak semua jenis kendaraan Roda 4 dapat melintas, salah satunya yakni armada angkutan umum (Bus Damri) yang semestinya setiap hari melayani penumpang dari Pelabuhan Batuguluk - Pabian - Kecamatan Kangayan (PP). Dengan terpaksa harus merubah rute hanya dari Kalisangka - Jukong-jukong (PP).

Supir Angkutan Umum Bus Damri Abd Wahab, kepada media ini mengatakan, terkait rute angkutan umum Bus Damri rutenya dari Batuguluk ke kantor Kecamatan Kangayan.

"Kalau rutenya dari Batuguluk ke kantor kecamatan kangayan. Tapi karena jembatan masih diperbaiki maka sementara rutenya dari Kalisangka ke Jukong-jukong," ungkapnya. Selasa (3/12/2024).

Adapun tarif untuk rute Kalisangka - Jukong-jukong dipatok dengan harga Rp 7000,- (tujuh ribu rupiah) per orang.

"Iya memang benar tadi pagi saya ke Jukong-jukong, tarif hanya Rp7000," tukasnya.

Camat Arjasa Aynizar Sukma, S.STP., M.A.P saat dikonfirmasi media ini, membenarkan Bus Damri dikomersilkan (berbayar) Rp7000 rute Kalisangka ke Jukong-jukong.

"Betul pak, sesuai info dari petugas Damri, rute Batuguluk - Kayuaro 7 ribu rupiah. Ada sosialisanya waktu itu pak di kantor kecamatan," ungkap Nizar panggilan Camat Arjasa Kabupaten Sumenep.

Kepala Dinas PUTR Kabupaten Sumenep Ir. Erik Susanto, dikonfirmasi terkait keberadaan jembatan alternatif terbuat dari material kayu, penuh lumpur, licin, sehingga mengancam keselamatan pengguna jalan. 

Dan selain itu, adanya pembatasan daya muat Kendaraan R4 seperti Truck, pickup, bahkan Armada Angkutan Umum BUS Damri yang semestinya normal beroperasi, menjadi tidak bisa melintas.

Oleh sebab itu, dapat dinilai jembatan alternatif tersebut tidak layak dan dapan menghambat laju perekonomian masyarakat Arjasa dan Kangayan.

Namun, sampai berita ini tanyang, Erik Susanto (Kadis PUTR) tidak merespon, dan akan dikonfirmasi lebih lanjut.

(Ong/Imam)

Post a Comment

MEDIA MATA BIND

أحدث أقدم